Doushiyou?
Hello there. I wrote nothing in these past few months, not even in my notebooks, except two very short writings. Ideas were everywhere to be found, but when you got no mood, then what could you do?
Masih belajar matematika. Masih tetap cengeng menikmati bagian akhir melodrama-melodrama Asia. Masih sibuk berkutat dengan event sekolah dan kewajiban ala kantornya. Masih menikmati proses ber-teater ria dengan Jubah Macan. Masih banyak merindukan kalian, kawan-kawan.
Aku sedang banyak berkutat dengan salah satu naskah syarat fragment Festival Teater Remaja yang diselenggarakan ISI. Naskah yang bisa dibilang makananku sehari-hari di jaman menjelang ujian praktek mapel Bahasa Indonesia, di SMP dulu. Mau bagaimana? Aku yang mempersiapkan naskahnya kala itu, hingga bagian editing. Jadi jelas, butuh bertumpuk referensi. Tapi siapa sangka, mentah juga ternyata. Sulit, sulit sekali rasanya untuk benar sempurna bersatu dengan karakternya. I have only one day left. Semua bagian sudah selesai digarap beberapa hari lalu, berkat sutradara dan pembimbing kami. Tapi karakterku belum sepenuhnya dia yang sebenar-benarnya, masih ada separuh bagian dari aku di dalam sana.
Her tears couldn't fall, her tears couldn't fall.
Doushiyou?
Wish us luck. I'll do my best, I promise.
Komentar
Posting Komentar