Through Her Smile, I Saw Yours

Kau, apa kabar?
Last night I saw your smile through hers.
Tidak perlu kau temui dia, lantas mencari alasan untuk kemudian mendebat argumen 'nakal'ku baru saja. Mungkin aku yang terlalu mengada-ada. Atau kau saja yang tidak ingin dimirip-miripkan - well, I bet most people don't either. 

Gadis itu, lima belas menit dari waktunya tadi malam dihabiskan untuk berkali menoleh ke arahku dari dasar tangga panggung. Tertawa. Mengisyaratkan perutnya sakit karena gugup. Tapi lima belas menit dari waktuku tadi malam, sembari menatapnya, kuhabiskan untuk mengulas senyum buat kau. Jahat, ya?

Gadis itu dengan beraninya menyusuri tangga, memimpin segerombolan kami bernyanyi. Sendirian. Satu, dua, tiga baris Bagimu Negeri yang 'sukses' di bolak-balik urutannya. Pelukan-sekian-detik pelampiasan malu, lantas kami terbahak. Aku bersyukur sempat menatapnya untuk yang kedua kali dengan sudah sepenuhnya tersadar, jadi aku tidak lagi lancang berandai-andai itu kau.
Let me meet her as who she is. But don't go, just don't.

Komentar

Postingan Populer